MUTASI TNI. Sangat patut diduga maksimal Sabtu ( 18/7) Mabes TNI kemungkinan bakal mengumumkan mutasi terbatas di lingkungan TNI AD. Akan ada dua pos perwira tinggi bintang tiga yang kudu diisi. Dan, tentu saja, ini akan menggerakkan “gerbong” lainnya.
Posisi Komandan Pusat Teritorial TNI AD yang kini dijabat Letjen Joppye Onesimus Wayangkau (Akmil 1986) kemungkinan beralih. Maklum, mantan Pangdam Kasuari itu pada 17 Juli 2020 memasuki masa pensiun. Siapa bakal pengganti? Dugaan kuat, Pati bintang dua dari Akmil 1987 atau 1988 akan jadi pengganti. Bilapun yang ditunjuk oleh pimpinan TNI nantinya jebolan Akmil 1986, kans Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Tiopan Aritonang, cukup terbuka. Apalagi posisi Asisten Operasi punya “grade” lebih tinggi. Seperti halnya di TNI AD, asisten operasi Kasad diisi oleh seorang pati bintang dua senior.
Sekiranya bukan Tiopan–yang mantan Pangdam Merdeka—terbuka peluang bagi Mayjen Santos Gunawan Matondang (Akmil 1987) dan Pati Ahli KASAD Mayjen Beni Susianto (Akmil 1987) menempati pos Danpusterad. Bisa juga pos tersebut diberikan kepada Pangdam lainnya dari jebolan Akmil 1987, yaitu Pangdam III Siliwangi Mayjen Nugroho Budi Wiryanto.
Kedua, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif). Senyampang Mayjen Teguh Pudjo Rumekso (jebolan terbaik Akmil 1991) geser jadi Komandan Pusat Penerbanhan TNI AD, pos Danpussenif sudah hampir 100 hari ini belum terisi. Yang baru diisi adalah Wadanpussenif Mayjen Ahmad Dhaniel Chardin (Akmil 1990, jebolan terbaik Seskoad 2004). Daniel sebekumnya Kasdam Iskandar Muda. Potensi jebolan Akmil 1987 dan 1988 terbuka untuk mengisi pos Danpussenif. Bahkan, jebolan Akmil 1989, seperti Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono sangat terbuka geser jadi Pati bintang tiga.
Sekiranya ada panglima Kodam yang geser jadi Pati bintang tiga, akan diikuti pergeseran posisi. Sangat boleh jadi, setidaknya akan ada dua Panglima Kodam bergeser. Satu, karena masa dinasnya di TNI akan berakhir dua bulan lagi. Satu, karena kinerjanya moncer, pangdam tersebur pantas mendapatkan apresiasi. Apalagi bila sang Pati bintang dua itu cukup moncer dalam dunia intelijen.
Bila itu terjadi, kans para Pati bintang dua jebolan Akmil 1988 dan 1989 pun 1990 untuk mengisi jabatan Pangdam terbuka. Kesempatan bagi dua panglima divisi Kostrad untuk promosi: mayjen Agus Rohman (Pangdivif 1, Akmil 1988b) dan Mayjen Tri Yuniarto (jebolan terbaik Akmil 1989). Terbuka juga peluang bagi kaskostrad mayjen Ainurrahman (Akmil 1988). Plus, tentu saja, danjen Kopassus Nyoman Cantiasa (jebolan paling apik Akmil 1990)
Bagaimana dengan para perwira kolonel senior? Sejatinya sejumlah kolonel mantap itu saatnya mendapatkan posisi bintang. Pertama, kesempatan itu pantas diberikan kepada Kolonel Christian Kurnianto Tehuteru (Akmil 1993). Christian lama di baret hijau. Rekam jejak juga mumpuni. Dia adalah orang pertama jebolan Akmil 1993 yang menjabat kursi Danrem pada 2017 saat didapuk jadi orang nomor satu di KOREM 151/Binaiya Kodam Patimura. Yang bersangkutan sebelumnya Asops Kasdam Cendrawasih, Dan Brigif 17 Kostrad, dan Danyonif 305/Tengkorak.
Kedua, Kol Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar. Sejatinya, jebolan Akmil 1993 ini tempo hari promosi ke bintang satu. Sayang, pos Danrem 172/Praja Wira Yakthi diisi oleh seniornya, Brigjen Inf Izaac Pangemanan, jebolan Akmil 1990 seiring validasi organisasi peningkatan status KOREM tipe B jadi tipe A sehingga komandan KOREM kudu dijabat seorang Pati bintang satu. Jonathan adalah lukisan terbaik Susreg XLV Seskoad 2007, lebih awal ketimbang Kasdam Cendrawasih Brigjen Bambang Trisnohadi, teman seangkatannya dari Akmil 1993 sekaligus peraih Adi Makayasa.
Ketiga, Kolonel Inf Agus Sasmita. Jebolan SMPN 1 Sumedang dan Akmil 1993 ini saat ini “parkir” jadi Paban V/inteltek Sintelad. Sebelumnya, Agus adalah Danrem 132/Tadulako di Palu. Kinerja warga Gang Ita ini juga cukup bagus. Agus ikut memimpin rehabilitasi Palu dan sekitarnya pasca diterjang tsunami pada 2018. Agus juga pernah jadi Dan Pusdiklatpasus pada 2016 setelah sebelumnya jadi Asisten perencanaan Danjen Kopassus. Pusdiklatpasus kini validasi organisasi sehingga komandannya dijabat Pati bintang satu. Dan yang beruntung jadi pimpinannya adalah Thevi A Zebua, jebolan Akmil 1993, seangkatan dengan Agus. Zebua sebelumnya jadi Dan Sat 81/Gultor, Asops kasdam Wirabuana/Hasanuddin dan Danrindam Kodam Cendrawasih.
Di luar mereka, sejumlah kolonel senior yang pernah jadi danrem juga tengah bersiap untuk mendapatkan kenaikan pangkat jadi Brigjen. Entah kapan terealisasi. Mereka, antara lain, Kolonel Primadi S (anak Letjen Purn Saiful Sulun, mantan Pangdam Brawijaya/Kassospol ABRI) dan Bagus Tayo (anak mayjen purn Tayo Tarmadi, mantan pangdam Siliwangi)..Wallahualam.